Aek Sipaulak Hosa adalah tempat yang akhir-akhir ini banyak dikunjungi para wisatawan lokal. Lokasi yang menjadi tempat Ritual budaya terletak didaerah Sumatera Utara, kabupaten Dairi, Kecamatan SilahiSabungan.
Sekilas mengapa dinyatakan Aek Sipaulak Hosa karena sebenarnaya aek (bahasa batak = air dalam bahasa Indonesia ) memiliki nilai sejarah tersendiri bagi masyarakat sekitar lokasi yang khususnya masuk dalam keturunan Raja Silahisabungan (Sihaloho, Situngkir, Rumasondi, Sidabutar, Sidabariba, Pintubatu, dan Tambunan) atau diperantauan sering juga disebut bermarga Silalahi.
Awal terjadinya Aek Sipaulak Hosa yang menyerupai Air Pancur ini adalah disaat Raja SilahiSabungan dan sang Istri Pinggan Matio boru Padang Batanghari hendak pergi ke rumah mertuanya Raja Pakpak yang saat ini daerah tersebut dikenal dengan nama Pakpak Bharat. Berangkat dari tempat tinggalnya dengan berjalan kaki mendaki bukit yang terjal dan batu- batu dalam perjalanan sang istri yang ketika itu sedang mengandung Anak pertama merasa haus, dan sang istri pun mengucapkan beberapa kalimat berupa pantun (yang dalam bahasa batak disebut uppasa) yang dalam Bahasa Indonesia berarti dekatnya Tao Silalahi tapi kita tak bisa meminum airnya (karena sudah menempuh jalan berkilo meter tidak mngkin menggapai air silalahi) mendengarkan kalimat dari sang istri, Raja Silahisabungan pun mengerti bahwa sang istri sangat haus. Dan Raja Silahisabungan menancapkan tongkatnya ke batu sembari berdoa kepada Tuhan, dengan seketika berpancarlah air dari batu tersebut. Raja Silahisabunganpun berkata, “Inum boruni Raja i ma“( yang artinya mempersilahkan sang istri untuk meminumnya) sang istri pun meminum air tersebut dengan kedua telapak tangannya (sesuai dengan relief yang ada ditugu silahisabungan). Selesai meminum air tersebut sang istri pun berkata mulak do hape hosa loja (yang artinya rasa haus lelah telah pulih kembali) dan merekapun melanjukkan kembali perjalanannya. mulai dari saat itu setiap melakukan perjalanan yang melewati air tersebut sang istri selalu meminum air tersebut untuk mengembalikan tenaga untuk melanjutkan perjalanan.
Nah kalimat istri raja yang menyatakan “Mulak do Hape Hosa Loja” itulah yang menjadi nama air ini, yaitu “Aek Sipaulak Hosa Loja” lalu disingkat menjadi “Aek Sipaulak Hosa” untuk menarik orang untuk berkunjung untuk mengetahui maknanya dan ada apa didalam lokasi tersebut. Tapi hal ini tidak termasuk bagi keturunan marga silahisabungan karena keturunan marga silahisabungan sudah mengerti makna dari air ini secara sejarah dan khasiatnya saat diminum.
Bagi masyarakat Silahisabungan air ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, mendatangkan jodoh dan memberikan rejeki sesuai dengan permintaannya saat hendak mengambil air, tetapi semua kembali lagi ke diri kita sendiri itu akan terkabul jika kita meminta dengan sungguh-sunguh kepada Tuhan.
Jika ditinjau dari segi kesehatan pihak Unesco juga telah menghitung kadar mineral air yang dimiliki oleh Aek Sipaulak Hosa ini dan ternyata jauh lebih tinggi dari mineral yang dimiliki oleh air botol kemasan yang ada sekarang ini. Jadi dari segi kesehatan pun air ini sangat layak untuk dikonsumsi, ato bagi orang yang sibuk dengan rutinitas kerja pun bisa merasakan kualitas air ini. Datang dan nikmatilah alam sekitar lalu mandilah dengan menggunakan anggir (Jeruk Purut) sebagai penganti sabun, lalu cobalah untuk mandi, dengan besarnya debit air yang jatuh ke badan anda dijamin anda akan merasa dalam terapi pijat. Setelah anda puas mandi kemungkinan pun anda juga akan mengatakan “Mulak do Hape Hosa Loja” dan semua rasa lelah anda akan rutinitas anda akan hilang dan siap kembali menjalani rutinitas.